Luhut mengatakan, proyek PLTA ini melibatkan Sarawak Energy dan PT Inalum (Persero). Kapasitas yang bakal dibangun adalah 1.350 megawatt (MW).
“Kita kasih semua tenggat waktu. Jadi nanti Mentarang itu kan dengan Sarawak Energy, dengan Inalum, dengan PLN ya. Jadi itu 1.350 megawatt,” tambahnya.
Direktur Pengadaan Strategis Satu PLN Sripeni Inten Cahyani, usai rapat dengan Luhut menjelaskan, Commercial Operation Date (COD) atau operasi komersial pembangkit tersebut akan berproses enam tahun dari sekarang.
“Bertahap lah kalau PLTA itu 5-6 tahun,” sebutnya.
Dia menjelaskan, PLTA ini akan dimanfaatkan untuk melistriki Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, serta untuk menambah ketahanan energi nasional.
“Ini khusus pengembangan PLTA yang di Kaltara ini, khusus untuk melistriki KIPI, kawasan industri tadi itu, dan untuk Indonesia, untuk ketahanan energi bagus,” tambahnya.
Sumber:https://finance.detik.com/energi/d-4640314/plta-mentarang-rp-28-t-di-kaltara-dibangun-2020