Listrik Indonesia | PT PLN Enjiniring, anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam bidang konsultansi enjiniring ketenagalistrikan, menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Kayan Hydropower Nusantara terkait Mentarang Induk HEP Power Evacuation System Study, pada Senin (12/4).
Perjanjian kerja sama ini sebagai bentuk kontribusi PLN Enjiniring dalam mengimplementasikan energi baru dan terbarukan (EBT). Selain itu, kerja sama ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah tentang renewable energy base industry development (REBID) yang bertujuan untuk memanfaatkan EBT berskala besar sehingga mampu menciptakan pertumbuhan industri. Hal ini juga merupakan peluang perluasan pasar PLN Enjiniring (PLNE) di luar PLN Group.
Penandatangan perjanjian dilakukan secara virtual oleh Direktur Utama PLNE, Didik Sudarmadi, dan Direktur Utama KHN, Antony Lesmana. Adapun, perjanjian kerjasama tersebut berlaku sejak 25 Februari 2021 hingga Juni 2023.
Acara yang berlangsung secara virtual ini, dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Utara, Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum., Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Yansen Tipa Padan, M.Si., PLH Bupati Malinau, Bupati Bulungan, Bupati Tana Tidung, Bupati Nunukan, perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan juga perwakilan dari Kementerian ESDM.
Pekerjaan terkait studi sistem evakuasi listrik ini merupakan investasi substansial dalam mempersiapkan PLTA Mentarang Induk untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan pasokan listrik yang andal, terutama bagi stakeholder di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning, melalui sistem saluran transmisi sepanjang 230 km.
PLTA Mentarang Induk yang terletak 35 km dari Kota Malinau, Kalimantan Utara akan memiliki total kapasitas daya mencapai 1.375 MW berpotensi menjadi PLTA terbesar di Indonesia. PLTA tersebut direncanakan dapat memenuhi rencana pembangunan Smelter Aluminium oleh PT Inalum di Tanah Kuning dengan kebutuhan daya mencapai 850MW dan interkoneksi ke jaringan 150 kV di Provinsi Kalimantan Utara untuk kebutuhan pasokan daya yang akan datang serta dimungkinkan untuk interkoneksi dengan Sabah, Malaysia.
Selain itu, PLTA Mentarang Induk juga turut berkontribusi dalam memperkuat jaringan Kalimantan di masa depan serta mendukung tercapainya tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB 2030 melalui dekarbonisasi dan pemanfaatan EBT.
Melalui pengalaman ekstensif yang dimiliki serta selaras dengan visi PLNE untuk “Menjadi Perusahaan Konsultan Enjiniring Terintegrasi yang Terkemuka se Asia Tenggara dan Pilihan No. 1 Pelanggan”, PLNE berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan siap berkontribusi mendukung keandalan pasokan listrik di Indonesia pada khususnya dan di Asia Tenggara pada umumnya.